Ini bukan hanya kisah tentang empat remaja tunanetra luar biasa yang saling mengenal satu sama lain di dunia tanpa cahaya, tetapi juga kisah tentang seorang ibu yang berjuang untuk membantu anaknya menemukan kembali keceriaan hidup dan dunianya setelah dinyatakan tunanetra. Di Sekolah Luar Biasa, Jingga mengenal Marun, Nila, dan Magenta. Ketiga teman baru ini menunjukkan bahwa mereka bisa mandiri meskipun memiliki keterbatasan penglihatan. Mereka membentuk sebuah grup musik dan mempersiapkan rekaman untuk sebuah kompetisi musik.